Membicarakan penyakit terkadang seringkali dikaitkan dengan mitos oleh orang awam dan terkadang membuat penderita penyakit dan keluarga khawatir. Salah satunya penyakit Kusta dicap dengan penyakit kutukan atau penyakit turunan. Penyakit Kusta sudah ada atau dikenal sejak zaman kuno yang menjadi masalah kesehatan di masyarakat di beberapa negara di dunia. Bagaimana Penyakit Kusta dalam pandangan perspektif agama? Apakah ini berkaitan penyakit Kusta dengan agama, yang kita ketahui ada penyakit lain disangkutpautkan dengan agama seperti penyakit AIDS. Tetapi kalo ngomongin penyakit Kusta ini dalam perspektif agama seperti Hinduisme, Buddhisme, Kristen, dan Islam dikaitkan dengan dosa, karma dan ujian dari Tuhan. Banyak yang bertanya apakah benar penyakit Kusta diskriminasi penyakit kutukan padahal penyakit ini sudah ada zaman kuno / sejak zaman nabi ayyub.
Kusta adalah salah satu penyakit tertua dalam sejarah. Penyakit kusta sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi bahkan tertulis dalam kitab-kitab suci beberapa agama. Penyakit kusta atau lepra sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan masih ditemukan hingga saat ini dan pada masa purba tersebut disinyalir telah terjadi pengasingan pada pasien kusta. Orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) dan penyandang disabilitas akibat kusta masih tetap terjebak dalam lingkaran diskriminasi hingga saat ini.
Pada zaman dulu pernah terjadi pada diri Nabi Ayyub mengalami penyakit kusta selama 18 tahun, yang dimana dia diasingkan dan tinggal di pinggiran negeri karena takut tertular penyakitnya. Jadi penyakit kusta ini sudah ada zaman para nabi salah satunya Nabi Ayyub di uji ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT lewat penyakit tersebut. Penyakit kusta disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang dimana mempengaruhi kulit, mata hidung dan saraf perifier. Kusta dapat disembuhkan secara bertahap dan menularkan melalui uap air udara pernapasan seperti batuk dan bersin.
Bagaimana penyakit kusta dikaitkan dengan perspektif agama? Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat umum tentang kusta? Apakah hambatan terbesarnya yaitu seringkali mereka mengalami kekerasan dan perlakuan yang salah baik dalam hal pendidikan, keagamaan hingga lingkungan sosialnya. Tidak berhenti pada tidak berhenti pada diskriminasi dari lingkungan sosial, acap kali OYPMK dan penyandang disabilitas memiliki stigma diri yang tinggi. Dengan stigma diskriminasi penyakit kusta dapat memberikan pemikiran masyarakat betapa buruknya penyakit kusta di masyarakat.
Pembahasan mengenai penyakit Kusta akan dibahas tuntas di podcast Talkshow Ruang Publik KBR dipersembahkan oleh NLR Indonesia yang mengangkat tema "Kusta Dalam Perspektif Agama" bersama narasumber yaitu :
1. Muhammad Iqbal Syauqi - Dokter Umum RSI Aisyiyah Malang.
2. Pdt. (Emeritus) Corinus Leunufna- Pendeta & OYPMK
Penyakit kusta memberikan dampak negatif kepada masyarakat hal yang menakutkan tetapi dengan kita berdoa dan minta perlindungan dari Allah tidak ada penyakit yang ga ada obatnya. Dengan ikhtiar dan terus berusaha berobat insyallah penyakit kusta bisa disembuhkan dan menghilangkan pemikiran stigma masyarakat kepada orang yang penyakit kusta tersebut. Penyakit Kusta bisa sembuh dengan minum obat secara teratur karena penyakit kusta bisa terkena kembali apabila imun, terkena bakteri dan lingkungan. Semoga kita tetap menjaga lingkungan dan kesehatan, selalu berdoa dilindungi oleh Allah SWT. Aamiin