Perspektif Agama Mengenai Penyakit Kusta - Black Girl

Perspektif Agama Mengenai Penyakit Kusta

by - Mei 12, 2023

Membicarakan penyakit terkadang seringkali dikaitkan dengan mitos oleh orang awam dan terkadang membuat penderita penyakit dan keluarga khawatir. Salah satunya penyakit Kusta dicap dengan penyakit kutukan atau penyakit turunan. Penyakit Kusta sudah ada atau dikenal sejak zaman kuno yang menjadi masalah kesehatan di masyarakat di beberapa negara di dunia. Bagaimana Penyakit Kusta dalam pandangan perspektif agama? Apakah ini berkaitan penyakit Kusta dengan agama, yang kita ketahui ada penyakit lain disangkutpautkan dengan agama seperti penyakit AIDS. Tetapi kalo ngomongin penyakit Kusta ini dalam perspektif agama seperti Hinduisme, Buddhisme, Kristen, dan Islam dikaitkan dengan dosa, karma dan ujian dari Tuhan. Banyak yang bertanya apakah benar penyakit Kusta diskriminasi penyakit kutukan padahal penyakit ini sudah ada zaman kuno / sejak zaman nabi ayyub. 



Kusta adalah salah satu penyakit tertua dalam sejarah. Penyakit kusta sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi bahkan tertulis dalam kitab-kitab suci beberapa agama. Penyakit kusta atau lepra sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan masih ditemukan hingga saat ini dan pada masa purba tersebut disinyalir telah terjadi pengasingan pada pasien kusta. Orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) dan penyandang disabilitas akibat kusta masih tetap terjebak dalam lingkaran diskriminasi hingga saat ini. 

Pada zaman dulu pernah terjadi pada diri Nabi Ayyub mengalami penyakit kusta selama 18 tahun, yang dimana dia diasingkan dan tinggal di pinggiran negeri karena takut tertular penyakitnya. Jadi penyakit kusta ini sudah ada zaman para nabi salah satunya Nabi Ayyub di uji ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT lewat penyakit tersebut. Penyakit kusta disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang dimana mempengaruhi kulit, mata hidung dan saraf perifier. Kusta dapat disembuhkan secara bertahap dan menularkan melalui uap air udara pernapasan seperti batuk dan bersin. 

Bagaimana penyakit kusta dikaitkan dengan perspektif agama? Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat umum tentang kusta? Apakah hambatan terbesarnya yaitu seringkali mereka mengalami kekerasan dan perlakuan yang salah baik dalam hal pendidikan, keagamaan hingga lingkungan sosialnya. Tidak berhenti pada tidak berhenti pada diskriminasi dari lingkungan sosial, acap kali OYPMK dan penyandang disabilitas memiliki stigma diri yang tinggi. Dengan stigma diskriminasi penyakit kusta dapat memberikan pemikiran masyarakat betapa buruknya penyakit kusta di masyarakat. 

Pembahasan mengenai penyakit Kusta akan dibahas tuntas di podcast Talkshow Ruang Publik KBR dipersembahkan oleh NLR Indonesia yang mengangkat tema "Kusta Dalam Perspektif Agama" bersama narasumber yaitu : 

1. Muhammad Iqbal Syauqi - Dokter Umum RSI Aisyiyah Malang. 

2. Pdt. (Emeritus) Corinus Leunufna- Pendeta & OYPMK 

"Penyakit kusta sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam sebuah hadits. Sudah digambarkan sejak zaman dulu bahwa penyakit kusta salah satu penyakit yang cukup mengkhawatirkan, namun Rasulullah sendiri tidak mendiskriminasi bahkan mengucilkan mereka penderita kusta" kata dokter Muhammad Iqbal Syauqi. Ada rasa ketakutan tersendiri atas penyakit ini, mulai dari takut akan kecacatan dan stigma yang ditimbulkan dari kusta yang dialami seseorang.
 

Penyakit kusta memberikan dampak negatif kepada masyarakat hal yang menakutkan tetapi dengan kita berdoa dan minta perlindungan dari Allah tidak ada penyakit yang ga ada obatnya. Dengan ikhtiar dan terus berusaha berobat insyallah penyakit kusta bisa disembuhkan dan menghilangkan pemikiran stigma masyarakat kepada orang yang penyakit kusta tersebut. Penyakit Kusta bisa sembuh dengan minum obat secara teratur karena penyakit kusta bisa terkena kembali apabila imun, terkena bakteri dan lingkungan. Semoga kita tetap menjaga lingkungan dan kesehatan, selalu berdoa dilindungi oleh Allah SWT. Aamiin


 

 


You May Also Like

9 komentar

  1. Masih banyak sentimen negatif tentang penderita kusta, padahal mereka punya hak yang sama, dan perlu edukasi pada orang awam tentang penyakit ini, bagaimana sikap kita untuk membantu penderita ini sehingga tidak dikucilkan

    BalasHapus
  2. Banyak pandangan buruk terhadap penyakit kusta dari orang orang yang tak paham padahal kalau ditilik, penderita kusta dapat sembuh total dan dapat kembali berdaya guna dan beraktifitas normal seperti biasanya

    BalasHapus
  3. Aku baru tau soal penyakit kusta dari sharingnya temen, karena jarang banget sih nemuin kasus kusta di sekitarku, edukasi mengenai kusta harus bgt di share nih biar gak ada stigma negatif lagi soal kusta

    BalasHapus
  4. suka banget sama kata-kata kakak kalo dengan ikhtiar serta terus berobat dan meminta sembuh dari Allah pasti akan disembuhkan termasuk penyakit kusta. Semoga nggak ada lagi perspektif negatif tentang penyakit ini ya

    BalasHapus
  5. Perspektif yang memang harus dirubah ya bahwa kusta itu tidak semudah itu menular, apalagi jika tidak tinggal serumah.

    BalasHapus
  6. Dalam agama islam, Rasulullah tidak mengajarkan pandangan negatif dan perlakuan diskriminatif pada penderita kusta, namun untuk mencegah penyebaran memang diperlukan untuk menghindari penularan

    BalasHapus
  7. Semoga gak ada lagi stigma negatif, karena agama mengajarkan hal yang baik dan bagaimana mensupport orang yg melakukan pengobatan

    BalasHapus
  8. Penting banget kita untuk bisa melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa kusta adalah suatu penyakit yang bisa sembuh dan penderitanya jangan dijauhi dan harusnya disupport biar bisa sembuh

    BalasHapus
  9. Padahal penyakit kusta bukan penyakit kutukan, tapi stigma masyarakat udah terlanjur negatif ya. Perlu edukasi lebih lagi nih biar masyarakat lebih paham.

    BalasHapus