Pentingnya Kesehatan Jiwa untuk Semua Orang dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 - Black Girl

Pentingnya Kesehatan Jiwa untuk Semua Orang dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021

by - Oktober 13, 2021

 Assalamualaikum 

Hallo teman-teman bagaimana dalam keadaan jiwa dan raga kalian saat ini? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia. Aamiin

Membicarakan mengenai kesehatan bukan hanya sehat tubuh saja apalagi di tengah pandemi saat ini, sehat jiwa sangat penting. Faktor yang menyebabkan kesehatan jiwa melanda didalam diri kita banyak,bukan hanya 1 faktor. Kamu yang memiliki jiwa atau mental kuat, bersyukur karena Allah memberikan salahsatu nikmat yang luar biasa dalam diri kamu. Kalo memiliki mental yang lemah akan berpengaruh dengan kesehatan jiwanya terganggu. Kalo ngomongin kesehatan jiwa pengen cerita sedikit mengenai adik kandungku, awalnya aku malu punya saudara kandung memiliki gangguan kesehatan jiwa. Semua muncul dari dia beranjak remaja dibangku SMA, kami sekeluarga pun awalnya tidak mengetahui itu merupakan gejala kesehatan jiwa menyerang adikku karena dari keluarga tidak memiliki keturunan yang memiliki kesehatan jiwa. Setelah lulus SMA dia makin menyendiri, marah2 tidak menentu dan selalu berpikiran negatif ke oranglain. Akhirnya kami pun flashback mengingat kenapa adikku mengalami kesehatan jiwa ini, setelah mengingat dan merangkum sekeluarga adikku pernah mengalami bullying pas di SMP dengan teman-temannya. Selama 9 tahun sampai saat ini kami sekeluarga sudah ikhtiar ke RS,dokter termahal sampai alternatif belum sembuh total. Dia hanya berkurang emosinya, memiliki kecurigaan ke oranglain dengan obat yang diberikan oleh dokter. Dosis obatnya pun alhamdulillah sekarang berkurang dari awalnya 1 hari bisa minum obat 7 macam sekarang hanya 3 macam saja. 

Dari kejadian dan ujian keluarga kami lewat adikku, saat ini hanya ingin adikku seperti yang lainnya dan sembuh dengan total. Alhamdulillah kemaren saya mengikuti webinar tentang masalah kesehatan jiwa, pada Rabu 6 Oktober 2021 yang lalu bersama teman lainnya dari Komunitas Bloggercrony. Kali ini diadakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI secara virtual via zoom meeting dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021, dengan tema yang diangkat adalah "Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua. Rangkaian acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 ini juga dalam rangka untuk menghormati hak-hak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) termasuk mendapatkan akses layanan kesehatan. 


Di webinar menghadirkan 5 narasumber dengan keahliannya masing-masing  dibidang kesehatan mental, yaitu : 

- dr.Celestinus Eigya Munthe SP.KJ.MARS yang membahas tentang sistem kesehatan jiwa di Indonesia.

- Dr. Satti Raja Sitanggang, Sp.KJ yang membahas tentang sinergi profesi menuju kesetaraan jiwa untuk semua.

- Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si membahas tentang kesehatan jiwa dan psikososial untuk semua demi membangun kesehatan jiwa masyarakat. 

- Bagus Utomo membahas seputar kesetaraan jiwa untuk semua perspektif konsumer 

- Romanus Ndau membahas mengenai kesetaraan dalam kesehatan jiwa untuk semua perspektif media.


Lima Narasumber akan memberikan penjelasan secara detail mengenai masalah kesehatan mental, faktor-faktor kesehatan mental berdasarkan psikologi dipengaruhi oleh unsur sikap/nilai/keyakinan, kepribadian, emosi/perasaan, resiliensi/ketahanan, cara menghadapi masalah, kecerdasan emosi, bias kognitif dan IQ. Kalo adikku masuk kategori kesehatan mental psikologis karena adanya trauma ketika di bangku sekolah karena bullying oleh teman-temannya. Semoga di situasi pandemi ini tidak ada lagi namanya bullying di sekolah kepada teman-teman yang memiliki kesehatan mental lemah, karena akan memberikan trauma dikemudian hari. 

Sedangkan kesehatan mental dari sisi biologi merupakan faktor genetik, penyakit fisik, cedera, hormonal, neurokimiawi, pola makan/diet, olahraga, narkoba, polusi/toksi juga mempengaruhi kesehatan jiwa. Kesehatan mental secara biologi diakibatkan dari narkoba atau cedera lebih mudah disembuhkan karena dipengaruhi obat ketergantungan saja. Misalkan dia berhenti secara total, kesehatan jiwanya tidak akan terganggu secara parah. Karena sahabatku mengalami kesehatan jiwa yang sebelumnya kecanduan narkoba dan dia mengalami tidak percaya diri dan mengurung dirumah saja tidak ingin bergaul sama sekali selama 1 tahun. Setelah pengobatan rutin akhirnya dia kembali normal lagi dan kesehatan jiwanya sekarang membaik dan tidak minum obat secara rutin. 







Sedangkan keksehatan mental dari sisi sosial merupakan faktor dari pola asuh, relasi dengan keluarga/teman, status ekonomi, pendidikan,media, pekerjaan, stress, trauma (bencana, perang, KDRT/abusive, traffcking, bullying) dan juga diskriminasi. Narasumber terakhir Dr.Indria Laksmi Gamayanti M.Si, Psikolog mengatakan bahwa komunikasi dan support system dalam keluarga sangat penting. Salah satunya dengan mengobrol masa-masa kecil atau menghibur satu sama lain. Ini yang aku lakukan ke adikku untuk terus memberikan perhatian lebih dan disanjung secara berlebihan. Karena orang yang memiliki kesehatan mental akan senang diberikan pujian atau sanjungan seperti kamu cantik dan langsing deh (padahal badannya gendut hehehe) pas di puji sekalian kasih tips agar langsing secara pelan dan berbicara dengan nada yang lembut. 

Berikut kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Nafza (P2MKJN) Kemenkes RI : 
  1. Upaya preventif, promotif disegala rentan usia dengan target utamanya  anak muda, remaja, dan dewasa muda  dalam hal meningkatkan kesehatan jiwa, seperti konseling pra nikah, Parenting skills training, Social skills training, Bullying prevention,  Suicide prevention, Sex education, Management stress, dan  Pencegahan penyalahgunaan Nafza
  2. Meningkatkan akses layanan kesehatan jiwa dilayanan primer (Puskesmas) dan Peningkatan peran RS Jiwa dan RSU dengan layanan jiwa sebagai rujukan
  3. Kemitraan dan Pemberdayaan 
  4. Upaya kesehatan jiwa berbasis masyarakat yang hal ini dengan pemberdayaan masyarakat disebuah komunitas yang dapat mencapai kesehatan jiwa diseluruh masyarakat.


Pada situasi pandemi ini lebih baik saling memberikan dukungan kepada teman dan keluarga agar kesehatan mental tetap terjaga dengan baik, supaya tidak terjadi kepada orang-orang yang disayangi. Stop bullying, berikan dukungan dan semangat kepada teman-teman dan keluarga yang lagi menjalankan usaha ditengah pandemi dengan cara membeli produknya. Hindari diskriminasi terutama pada ODMK dan ODG karena permasalahan kesehatan jiwa merupakan tanggung jawab bersama-sama. 


You May Also Like

0 komentar