Assalamu'alaikum
Pengen cerita sedikit pengalaman aku sering melakukan jalan kaki, antara irit atau ingin sehat? Dua-duanya karena waktu beberapa tahun 4 tahun yang lalu bayangkan aku jalan kaki dari Cikini ke Gondangdia seminggu 3 kali, kenapa ga naik kereta cuma 1 stasiun? Alasanya simpel karena pengen irit 3000 dan pengen kurus pas waktu itu program diet yang kata dokter gizi ku harus turun 10 kg, salah satunya olahraga simpel yaitu sering jalan kaki. Jadi dulu aku kerja di proyek dan kalo ada keperluan sama subkon lain aku harus ke kantor daerah Gondangdia sedangkan proyek terletak daerah Cikini. Karena ingin turun berat badan 10 kg dan ingin di masa akan datang kakiku tidak mengalami kropos, karena aku tiap hari juga minum susu tulang. Jadi untuk seimbang ketika minum susu tulang minimal dalam sehari jalan kaki.
Jalan kaki di pagi hari ternyata sehat
Jadi Jalan Kaki persepsi saya adalah menurunkan berat badan dan mencegah penyakit jantung dan kolesterol. Alhamdulillah sampai sekarang juga masih melakukan jalan kaki walaupun ga sejauh 4 tahun yang lalu. Kalo sekarang yang sering aku lakukan jalan kaki dari rumah belakang ambassador ke Lotte Avenue Shopping tinggal nyeberang walaupun ga setiap hari minimal seminggu 3 kali. Tujuannya ke Lotte aku ingin zumba jadi dari jalan kaki lanjut zumba supaya lebih sehat.
Ada beberapa temanku kalo diajak jalan kaki dia merasa lelah atau males. Alasan lainnya udaranya ga bagus pas jalan kaki untuk bernapas kotor banget (itu celetuk temanku). Ga dihindari dengan polusi di jakarta yang sangat mengerikan (seperti ketemu mantan) langsung kabur hahaha. Pada hari Kamis tanggal 22 Agustus 2019 kemaren aku naik kereta dari Stasiun Tebet turun di Stasiun Juanda berjumpa dengan rombongan dari BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) yang lagi mengkampanyekan gerakan Kalau Deket Jalanin Aja.
Ini dia petugas yang siap bagiin kipas dan masker
Isi survey dan posting di is dapat tumbler
Kampanye ini bertujuan untuk masyarakat berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki. Jadi teman-teman dari BPTJ membagikan masker dan kipas bagi yang berjalan kaki, selain itu bagi yang berjalan kaki bisa isi survey untuk memberikan masukan kepada pemerintah. Setelah isi survey akan dibagikan tumbler apabila share di insta story untuk memberikan info yang berfaedah kepada teman-teman kita di sosial media. Kegiatan ini berlangsung dari Senin 19/8/2019 sampai dengan Kamis 22/8/2019 di Jakarta, Depok dan Bekasi dengan melibatkan taruna/ni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD)
Apa sih melatarbelakangi #JalanHijau?
Ada 2 aspek yaitu isu transportasi dan isu kesehatan/lingkungan. Isu transportasi adalah kenyataan bahwa lalulintas semakin macet dengan tingginya penggunaan kendaraan (bermotor) pribadi sedangkan untuk isu kesehatan yaitu resiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda. Karena kurang bergerak masyarakat resiko terkena penyakit non infeksi. Saat ini rata-rata orang Indonesia sangat minum dalam hal berjalan kaki, rata-rata hanya 3000langkah/hari. Seharusnya minimal 6000 langkah/hari atau idealnya 10.000 langkah/hari. Indonesia karena kurang gerak fisik berdasarkan data dari kemenkes meningkat dari semula 26,1% (2017) menjadi 33,5% (2018).
Manfaat jalan kaki menurut penelitian Harvard Medical School meneliti 459.883 orang responden dan menemukan bahwa mereka yang berjalan kaki dapat mengurangi resiko Kardiovaskuler hingga 31%. Melakukan jalan kaki setiap hari dapat mengurangi resiko stroke 20-40%. Apakah kalian sudah berjalan kaki hari ini? Jalan kaki yang ideal dalam sehari minimal 30 menit dan melakukannya tiap hari meningkatkan kreatifitas 60%.
Turun kereta langsung jalan kaki
Dengan berjalan kaki banyak manfaatnya mengurangi stress dan membuat fikiran lebih jernih. Ada juga dengan jalan kaki muncul ide-ide kreatif pas jalan kaki sambil lihat kanan dan kiri. Dengan adanya kampanye ini lebih aware menggunakan angkutan umum dan lanjut dengan berjalan kaki. Jadi dapat mengurangi polusi, dapat terjaga lingkungan yang bersih.
Comme