Assalamu'alaikum
Visit ke Daerah Tebet
Baru pertama kalinya aku mendengar Hari Toilet Sedunia, apalagi mengikuti event yang bermanfaat banget buat aku pribadi. Why? Karena buat pengetahuan aku supaya lebih peduli dan aware mengenai kebersihan toilet dan dipastikan Sanitasi Aman. Kalo melihat kali kotor atau bau, aku sudah beberapa kali melihat bukan hanya di daerah tebet saja. Di daerah rumah mamaku terdapat kali dan toilet umum yang tidak terurus dan berdampak bau setiap kali aku lewat daerah tersebut.
Hari Toilet Sedunia 2019,Sanitasi Aman, Mulai Kapan?
Sebagian warga daerah rumahku berpikir ini urusan belakang dan pada saat mau Buang Air Besar kotorannya akan hanyut terbawa air di kali. Ternyata itu salah besar karena limbah yang terbuang ke kali bisa berdampak buruk yang besar karena baunya yang dapat terhirup oleh masyarakat sekitar. Pas aku mengikuti event ini dengan Tema Hari Toilet Sedunia 2019, Sanitasi Aman, Mulai Kapan? Bersama teman-teman Blogger dan Vlogger. Aku share pengalamanku ke Bapak RW di daerah rumah mamaku. Aku sampaikan pengalamanku pas mengunjungi daerah tebet dan mendengarkan paparan dari beberapa Narasumber yang hadir dalam event ini. Menjelaskan betapa pentingnya pengelolaan sanitasi terkait air limbah domestik karena melibatkan kualitas hidup masyarakat.
Alasan saya menyampaikan hal ini karena saya ingin warga masyarakat dirumahku lebih peduli dengan kesehatan dan kualitas hidup yang bersih apalagi urusan belakang. Aku bersama blogger diajak langsung ke lapangan untuk dijelaskan lebih detail dampak buruk perihal sanitasi ini. Bersama USAID IUWASH PLUS dan PD PAL JAYA saya ternyata ada beberapa warga daerah Tebet yang rata-rata tempat nongkrong elit tidak peduli dengan urusan belakang ini. Sesi talkshow yang dihadiri oleh Ibu Ika Fransisca selalu Advisor Bidang Pemasaran dan Perubahan Perilaku USAID IUWASH PLUS, juga hadir Bapak Dr. Subyektif SE, MM selalu Direktur Utama PD PAL JAYA dan terakhir kak Zaidah Umami dari Bidang Kesehatan Lingkungan, Puskesmas Kecamatan Tebet. Pas saya berkunjung daerah Tebet ada warga sederhana mereka peduli dengan urusan belakang ini, ada juga yang kehidupannya bercukupan mengabaikan hal ini, salah satu contohnya tidak ingin pasang tank septi dirumahnya. Sifat tidak peduli terhadap urusan belakang terdapat penyakit diare atau mengganggu kesehatan warga sekitar.
Karena pada tahun 2018 akses sanitasi ke toilet atau jamban mencapai lebih dari 74,5% termasuk 7% sanitasi aman. Pencapaian ini tidak dibarengi oleh penurunan penyakit diare dan stunting. Betapa mirisnya misalkan anak-anak menderita diare efek salah satu warga yang tidak aware mengenai urusan belakang ini. Pada tahun 2018 penyakit diare di Indonesia mencapai 7% dan tingkat stunting masih diatas 30%. Sedangakan 2017 menurut Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa 75% sungai di Indonesia tercemar, 60% polutan disumbangkan oleh air limbah domestik yang tidak diolah. Jadi Sanitasi Aman mencakup penampungan air limbah domestik di tangki septik yang sesuai SNI, penyedotan/transportasi lumpur tinja sampai ke unit pengolahan, serta pengolahan limbah (IPT) yang berfungsi . Kebiasaan yang paling mudah yaitu membiasakan mencuci tangan dengan sabun, untuk meningkatkan tingkat kebersihan masyarakat.
Pengelolaan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Mengenai kesehatan yang disampaikan oleh Zaidah Umami ternyata ada 4 tahapan yaitu : Promotif, Kuratif, Preventif dan Rehabilitasi. STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang berupaya agar lingkungannya sehat agar masyarakatnya tidak sakit. Jadi soal sanitasi aman adalah sitem sanitasi yang memutus sumber pencemaran limbah domestik ke sumber air. Sanitasi total adanya gerakan dari masyarakat dan lebih ada perilaku terhadap masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan cara buat perubahan perilaku yang higine bagi masyarakat. Untuk mengedukasi masyarakat cara mengelola sanitasi ideal seperti tang septi dari rumah adalah 10 meter, karena dalam tinja terdapat bakteri (salah satunya) E coli.
Pengelolaan Air Limbah oleh PD PAL JAYA
Menurut Dr. Subyektif SE, MM bahwa dengan pipa mekanismenya yaitu dari rumah dimasukan ke pipa kemudian akan diolah oleh pusat dan dikelola didaerah Setiabudi. Sedangkan non pipa sendiri yaitu dari rumah ke rumah baru disedot dan diolah kembali melalui Instalasi Pengelolahan Lumpur Tinja (IPT) di Pulo Gebang dan Duri Kosambi. Untuk jakarta mengerahkan sekitar 150-200 truk untuk pengolahan Lumpur tinja.
Salah satu warga yang aware mengenai SanitasiAman
Mobil Penyedotan Lumpur Tinja
Visit ke Daerah Tebet
Pas sampe dilokasi Daerah Tebet RW 10 kami pun mengunjungi IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal, dan melihat langsung penyedotan Lumpur tinja oleh PD PAL JAYA dari salah satu rumah warga. Salah satu warga sudah peduli dengan hal ini karena kalo tidak melakukan tindakan akan berdampak buruk bukan hanya keluarganya tetapi sampai ke warga setempat. Dengan hal ini semoga masyarakat bukan hanya daerah Tebet lebih peduli mengenai sanitasi aman dan sehat. Karena dengan melakukan pembuatan tang septi membuat lebih aman dan tidak bau. Warga Tebet sudah melakukan pelan-pelan dengan cara patungan agar keluarganya sehat dan terbebas dari aroma tidak sedap. Pengalaman yang berharga banget buat aku karena aku menjadi paham mengenai sanitasi aman dan sehat.