Beberapa Bulan belakangan ini banyak sekali dapat kabar dari tetangga, saudara atau teman salah satu anggotanya terkena penyakit DBD. Bukan hanya anak-anak saja tetapi orang dewasa juga terkena sampai ada yang dirawat sampai 1 minggu. Terkena DBD bukan karena rumah kita kotor tetapi bisa juga di tempat bersih yang tidak tau nyamuk menempel di tubuh kita dan mengakibatkan penyakit virus DBD. Penyakit DBD juga ada beberapa orang tidak mengalami gejalanya jadi kalo pas ke dokter setelah beberapa hari kalo suhu badan tidak turun lebih baik langsung ke dokter atau ke Rumah Sakit untuk pengecekan lebih lanjut.
Dalam Hal ini pasien untuk pengecekan lebih lanjut biasanya suhu badan demam tinggi hingga 40 derajat celcius.
Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain:
Sakit kepala.
Nyeri otot, tulang atau sendi.
Mual dan muntah.
Sakit di belakang mata
Kelenjar bengkak.
Ruam.
Perlu diwaspadai gejala DBD dan harus segera ditindaklanjuti secara DBD penyakit yang perlu di waspadai dan harus cepat ditangani.
Untuk pencegahan DBD perlu adanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus. Program PSN sebagai berikut:
Menguras biasakan menguras bak mandi atau ember supaya tidak ada nyamuk yang menggenang di bak atau ember.
Menutup sebaiknya menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti toren air, kendi atau lainnya.
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya seperti:
1. Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
3. Menggunakan kelambu saat tidur.
4. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab.
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain- lain.
Dalam Hal ini sangat penting banget untuk pencegahan DBD dan dapat menghindari nyamuk untuk berkembang biak di sekitaran rumah kita. Pada tanggal 21 Maret Hari Kamis aku mendapatkan insight telah mengikuti acara “Talkshow dan buka puasa bersama PT Takeda Innovative Medicines bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Raffles Hotel Jakarta. Dalam event tersebut juga mengumumkan pencapaian penghargaan perunggu dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. Dalam penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang kompres.
Dalam acara tersebut juga turut mengumumkan pencapaian penghargaan perunggu dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. Penghargaan ini mengakui program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht menyampaikan, “Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia. Pencapaian ini menggarisbawahi dedikasi kami untuk membuat perbedaan nyata dalam kesehatan masyarakat, sesuai dengan keahlian kami. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya dukungan dan sambutan baik dari pihak-pihak terkait, di antaranya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, para mitra di dunia kesehatan, komunitas, sertamasyarakat umum. Prestasi ini bukan hanya milik Takeda, tetapi juga milik semua pihak yang sudah dengan gigih melakukan pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.”
Dalam kesempatan yang sama, dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, “Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, yaitu pemerintah,
dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk.”
Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue, “Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja,beberapa daerah sudah
menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD.”
Untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.
Hadir juga narasumber Dokter Alvin Saputra beliau seorang dokter dan juga konten kreator edukasi yang peduli kesehatan masyarakat. Dalam talkshow tersebut beliau memberikan tips untuk menghindari Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disampaikan saat sesi Talkshow #Ayo3MplusVaksinDBD.
Lakukan 3M yang dimana langkah utama disarankan oleh Dokter Alvin untuk menerapkan prinsip 3M: Menguras, Menutup dan Mengubur. Langkah ini penting banget untuk menghilangkan tempat berkumpulnya nyamuk aedes aegypti.
Selain itu Dokter Alvin menyarankan untuk menggunakan kelambu tidur pada saat tidur di malam hari. Supaya mencegah masuknya nyamuk atau menggigit pada saat kita tidur.
Pakai obat nyamuk Penggunaan obat nyamuk dan lotion anti nyamuk juga merupakan langkah yang dianjurkan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Pilihlah obat nyamuk yang mengandung bahan aktif efektif dalam mengusir nyamuk, dan gunakan lotion anti nyamuk pada tubuh, terutama pada bagian-bagian yang rentan terhadap gigitan nyamuk.
Vaksin, Terakhir, vaksinasi juga merupakan langkah yang sangat penting dalam melawan DBD. Dengan menjalani vaksinasi sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh tenaga medis, Anda dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda terhadap virus penyebab DBD
Untuk Talkshow kedua dipaparkan oleh Dokter Ngabila Salama, mkm. Beliau menjelaskan bagaimana pentingnya memberikan edukasi digital kepada masyarakat untuk mengetahui satu langkah untuk mencapai Zero Dengue. Edukasi digitalnya dapat melalui platform-platform online yang populer dan berharap masyarakat lebih paham di share melalui konten digital. Masyarakat juga semoga lebih mudah mengetahui dampak atau mencegah DBD. Langkah salah satunya dengan melakukan #Ayo3MplusVaksinDBD.
Dokter Ngabila juga menyampaikan bahwa ada cara konvensional yang dahulu sering dilakukan oleh masyarakat dalam memberitakan pentingnya melakukan 3M untuk mencegah DBD. Salah satu contohnya adalah penggunaan speaker masjid. Melalui pengumuman yang disampaikan melalui speaker masjid, informasi mengenai langkah-langkah pencegahan DBD dapat tersebar dengan lebih luas di masyarakat, terutama di lingkungan yang memiliki kegiatan keagamaan yang aktif.
Dalam talkshow tersebut semoga yang disampaikan oleh Dokter Alvin dan Dokter Ngabila mendapatkan insight dan ilmu baru buat yang hadir dan dapat menyebarluaskan bagaimana pentingnya melakukan pencegahan Penyakit DBD Salah satunya dengan cara Vaksin dan melakukan 3M plus. Dengan mengetahui Hal ini masyarakat lebih aware dalam pencegahan DBD.